Tokugawa Ieyasu

                                                                                                                                    

TOKUGAWA IEYASU  Of SHOGUN  

 (Oleh : Taufik Fadjar)

   LATAR BELAKANG 

            Tokugawa Ieyasu adalah tokoh jepang yang sangat berpengaruh di Zamannya, ini berawal dari ia menjadi salah satu pejabat yang dipimpin oleh raja Taiko, Tokugawa menjadi Panglima Perang di Zaman Itu. Kisah ini menunjukan bahwa ia memilih antara kesetian terhadap negara , terhadap penguasa atau kah pada keluarga nya sendiri.

            Hal ini berawal dari sakitnya Raja Taiko yaitu raja pada zaman itu, Taiko pada saat itu berada di Fushimi Castle. Sebelum ia meninggal, Taiko memanggil putra mahkota nya yaitu Hideyori dan Kedua pejabat tingginya yaitu Mentri Mitsunari dan Tokugawa ieyasu sebagai Panglima Perang. Taiko berpesan kepada kedua pejabat itu untuk menjaga putra mahkota nya yaitu Hideyori agar dapat menjadi raja kelak nanti, pada saat itu Hideyori baru berumur sekitar 8 tahun.

 PEREBUTAN KEKUASAAN  

            Pada saat Taiko sudah meninggal terjadi penggolakan kekuasaan antara dua pejabat itu, yaitu Mentri Mitsunari memilih jalan untuk melaksanakan tanggung jawab amanatnya dengan cara  putra mahkota Hideyori pada saat berumur 18 tahun akan menjadi  raja menggantikan Taiko. Tetapi beda halnya dengan Tokugawa, ia tidak begitu berminat untuk melaksanakan amanat yang diberikan oleh Taiko karena ia sudah menyesal pada perbuatan masa lalu nya dengan memilih kesetian pada kekuasaan rajanya dari pada keluarga nya sendiri, hal ini terjadi karena pada saat itu anak kesayangan Tokugawa yaitu Nobuyasu  dituduh sebagai penghianat Raja Taiko dengan tuduhan tidak begitu jelas, Nobuyasu  dituntut hukuman mati dengan memaksa Tokugawa harus memenggal kepala anaknya sendiri.

            Akhirnya Tokugawa memilih untuk merebut kekuasaan dengan cara mengasingkan Hideyori dengan tujuan membuka provinsi di jepang untuk mudah dikuasai, tetapi hal ini sudah tercium oleh Mentri Mitsunari dengan mengirimkan ninja pembunuh ketempat Tokugawa untuk membunuh Tokugawa , tetapi pembunuhan itu dapat di gagalkan mengetahui Mitsunari sebagai pelakunya, Tokugawa mengirim anaknya yaitu Hidetada untuk mewakili nama keluarga ke tempat kediaman Mitsunari.

            Mengetahui kediamannya dikepung oleh pasukan Tokugawa, Mitsunari segera meloloskan diri dari kepungan itu, Mitsunari mempunyai pemikiran dan kepribadian yang kuat karena apabila ada seseorang yang tidak suka pada dia, ia akan segera menemui orang yang bersangkutan dengan mendatangi ke rumahnya untuk mengajak berunding.

            Pada saat berunding dengan Tokugawa, ia memilih untuk tetap terus merebut kekuasan di Jepang, akhirnya sekian lama Tokugawa dapat merebut kekuasaan di Jepang

 PEREBUTAN FUSHIMI CASTLE 

            Tidak tinggal diam Mentri Mitsunari menghimpun kekuatan untuk menjatuhkan kekuasaan Tokugawa dengan berkerja sama dengan Hideaki. Tetapi Hideaki mempunyai ikatan darah dengan Tokugawa dan sekaligus mempunyai hutang budi terhadap Tokugawa, dengan meyakinkan hati Hideaki akhirnya Mitsunari berhasil mengajak Hideaki untuk berkerjasama melawan Tokugawa.

            Tokugawa pada saat itu percaya bahwa tidak mungkin seorang mentri yang memegang pena ( Mitsunari) bisa mengalahkan  ia dalam pertempuran tetapi tidak dapat diduga.  Mitsunari dapat merebut Fushimi Castle karena walaupun ia seorang mentri yang hanya memegang pena ia dapat menyusun siasat yang jitu  dan juga berkat bantuan Hideaki.

 REAKSI TOKUGAWA 

            Akhirnya kabar direbutnya Fushimi Castle diterima oleh Tokugawa yang berada di Tokugawa Castle, Edo dalam usaha mempertahankan kekuasaanya Tokugawa mengirim pasukanya ke perbatasanya untuk mengantisipasi gerak Mitsunari dan Hideaki.

Sebenarnya Tokugawa tidak bermaksud untuk melibatkan anaknya yaitu Hidetada dalam peperangan karena khawatir anaknya akan terbunuh tetapi Hidetada meminta kepada ayahnya untuk diikut serta kan dalam peperangan   

PERTEMPURAN SAMURAI TERBESAR DI SAKIGAHARA            

            Sakigahara merupakan pertempuran rakyat sipil sekaligus pertempuran samurai terbesar di Jepang yang banyak memakan korban. Pasukan Mitsunari dan Hideaki dari Fushimi Castle menuju Sakigahara sedangkan Pasukan Tokugawa dari Edo menuju kota Ogaki lalu menuju Sakigahara untuk pertempuran penentuan kekuasaan

           

Penentuan Keberpihakan Hideaki antara Mitsunari dengan Tokugawa 

            Sebelum pertempuran Sakigara Hideaki mengirim suatu surat kepada Tokugawa yang berisi keberpihakannya kepada Tokugawa dan penghianatannya kepada Mitsunari karena Hideaki mempunyai hutang budi dan merupakan satu darah dengan Tokugawa, tetapi ini membuat khawatir penasihat Tokugawa karena ia beranggapan mungkin saja ini jebakan karena Hideaki sudah membunuh keponakan Tokugawa yaitu Mototada dalam pengepungan di Fushimi Castle. Tetapi Tokugawa yakin bahwa Hideaki ingin membalas budinya

 TITIK KRITIS TOKUGAWA PERTEMPURAN DI SAKIGAHARA 

            Akhirnya pada tanggal 20 oktober 1600 pertempuran di sakigahara pun terjadi antara pihak Mitsunari dan Tokugawa. Di pihak Tokugawa sendiri diambang kekalahan karena Hidetada putra Tokugawa di harapkan datang untuk membantu dalam pertempuran dan kalahnya jumlah pasukan samurai Tokugawa terhadap Pasukan samurai Mitsunari. Yang menjadi Harapan satu-satunya ialah mengharapan penghianatan Hideaki terhadap Mitsunari dalam pertempuran di Sakigahara. Akhirnya pertempuran pun terjadi Tokugawa memerintahkan Tadayoshi maju dalam medan perang sebagai pengganti/mewakili nama keluarga dalam pertempuran, Permulaan bagus diawali oleh pasukan Tokugawa tetapi lama-kelamaan pasukan hampir mengalami kekalahan. Dalam pertempuran kedua belah pihak sama-sama mengunakan meriam dan senjata pistol.

 FENOMENA DALAM PERTEMPURAN DI SAKIGAHARA 

            Pasukan Hideaki tetap di tempat nya melihat pertempuran antara Mitsunari dan Tokugawa. Hideaki sendiri bimbang antara membela Mitsunari ataukah Tokugawa, Mitsunari sendiri percaya ia akan memenangkan pertempuran karena mendapatkan bantuan pasukan Hideaki, ia tinggal memberikan aba-aba berupa bom asap kepada Hideaki pertanda pasukan Hideaki harus menyerang pasukan Tokugawa. Pada saat aba-aba berupa bom asap sudah dikelurkan oleh Mitsunari akan tetapi Hideaki belum juga mengeluarkan perintahnya kepada pasukannya untuk menyerang Tokugawa.

            Melihat Hideaki bimbang, Tokugawa memutuskan untuk menyuruh pasukanya untuk menembaki meriam kearah Hideaki, tetapi itu keputusan paling gila yang dibuat Tokugawa karena menurut penasihat Tokugawa itu akan memicu Hideaki untuk menyerang, tetapi Tokugawa berpikir lain karena Hideaki harus menentukan kepada siapa ia berpihak. Pada saat meriam Tokugawa ditembakan kearah pasukan Hideaki tiba-tiba fenomena yang aneh pun terjadi Hideaki memerintahkan pasukannya untuk menyerang Mitsunari, ini fenomena yang aneh antara Hideaki dengan Tokugawa antara balas budi dan hubungan darah

            Melihat hal itu Mitsunari pun tercengang melihat penghianatan mendadak yang dilakukakan oleh Hideaki akhirnya Tokugawa memenangkan pertempuran di Sakigahara. 

 KEJADIAN SESUDAH PERANG DAN ZAMAN TOKUGAWA            

Sesudah perang itu,  kekuasaan Tokugawa pun meliputi seluruh jepang dan kekuasaan itu bertahan sampai 250 tahun yang dikenal dengan Era Tokugawa dan Tokugawa sendiri dianggap sebagai THE  SHOGUN yaitu pengusa seluruh negri Jepang

1 Response so far »

  1. 1

    semangat ngeblog ja.. semoga bermanfaat,,,


Comment RSS · TrackBack URI

Leave a comment